Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PPM MANAJEMEN, INSTITUSI PELOPOR MEMANAGE INDONESIA


Dimuat juga di : https://www.netralnews.com/news/opini/read/116262/ppm-manajemen-pelopor-manage-indonesia

Martinus Laba Uung (Album Pribadi)
Berdiri pada tahun 1967 di Jakarta oleh sejumlah tokoh professional dan pluralis dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, keagamaan dan budaya. Ternyata ada 18 eksponen kelahiran PPM, Manajemen keterwakilan sebagai pendiri dipercayakakan kepada Dr. Bahder Djohan (muslim), Prof. Dr. AM Tambunan (protestan) dan I.J. Kasimo (katolik)  Selain pelibatan aktif tokoh-tokoh nasional tersebut, sejumlah institusi pendidikan tinggi pun turut memberikan dukungan PPM, seperti Universitas Katolik Atmajaya, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Setya Wacana Salatiga, Universitas Sanata Darma Yogyakarta.

Setelah hampir setengah abad perjalanan PPM Manajemen, lembaga ini  telah memberikan bukti nyata kepada Indonesia tentang betapa manajemen mampu memberikan perubahan dan pembaharuan terhadap diri dan institusi. Dengan visinya melahirkan manusia pembangun dan membangun dalam kebersamaan, PPM Manajemen memiliki kesamaan visi pembangunan sumber daya manusia oleh Pemerintahan di awal-awal kemerdekaan. Walaupun PPM Manajemen bukan bagian dari governance tetapi kapasitasnya kala itu sangat dibutuhkan oleh Pemerintahan Indonesia. Prestasinya memberikan pendidikan manajemen kepada berbagai pemerintahan serta departemen telah menjadi pengawal yang cerdas bagi kelahiran birokrasi terbaik Inodonesia.

Persaingan di bidang pendidikan mulai menguat di pertengahan tahun 90-an, tetapi PPM Manajemen tetap berkomitmen pada penguatan bidang sumber daya manusia. Sekalipun PPM Manajemen tergolong lembaga pendidikan SDM dan Manajemen cukup tertua dan pertama di Indonesia, tetapi kualitas dan kapasitasnya masih tergolong unggul dan selalu inovatif sehingga nama PPM Manajemen tetap harum baik di kancah nasional maupun asia bahkan internatinal. Alasannya adalah PPM Manajemen selalu memperhatikan realitas obyektif dari kebutuhan dan keinginan publik terhadap manajemen.

Riset dan Pendidikan Mendominasi

Ada dua sayap unit bisnis yang tersudut dijaga keberlangsungan, yaitu sayap research development dan sayap education. Research melahirkan gagasan-gagasan pembaharuan untuk menembus persaingan, sedangkan education merupakan internalisasi gagasan-gagasan tersebut dalam konsep manajemen yang berbasis implementatif. Peserta didik yang dilahirkan oleh PPM Manajemen, pada akhirnya memiliki karakter sebagai manusia pembangun berkarakter dan  professional.

Indonesia Bermanajemen

Indonesia kini telah menjadi bagian penting dalam percaturan dunia, posisi Indonesia yang strategis di pasar dunia dan asia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar dan bernilai serta jumlah konsumen di Indonesia menjadi lirikan bagi serbuan market global. Kondisi ini bisa dipandang sebagai tekanan  bagi mereka yang tak memiliki cukup sumber daya, sebaliknya akan menjadi peluang dan tantangan bagi mereka memiliki kapasitas dan sumber daya. Tuntutannya adalah kualitas tidak hanya dimiliki oleh anggota masyarakat, tetapi juga mencakup pengelolah birokrasi pemerintahan, pekerja dan professional di sektor swasta. Semua orang harus menjadi manusia pembangun yang berkualitas, memiliki kemampuan kerjasama untuk tujuan bersama.

Di umurnya yang ke 50 tahun pada tahun 2017, PPM Manajemen justru menjadi arus manajemen bagi lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan dan instansi pemerintahan di Indonesia dan Asia. Agenda kerjasama PPM Manajemen dengan berbagai instansi baik swasta atau pemerintahan telah diperkuat, karena hubungan tersebut tiada lain merupakan bagian dari bentuk dedikasi PPM Manajemen untuk Indonesia bermanajemen.

Pendidikan manajemen di perguruan tinggi umumnya masih berskala teoritical, belum menyentuh pada bahasan-bahasan pragmatical. Melalui kerjasama tersebut PPm bisa turut serta mendeseminasikan gagasan kurikulum managemen berbasis pragmatical syatem.
Visi membangun bersama itu tidak hanya berlaku lintas personal, namun gini harus diperluas maknanya menjadi lintas daerah dan wilayah di Indonesia. Kebijakan otonomi daerah kemudian di susul dengan otonomi desa artinya kebijakan memberikan otoritas managemen dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah hingga desa. Kewenangan itu juga disertai dengan anggaran yang sangat besar. Apabila kewenangan dan anggaran tidak dikelola oleh SDM dan Managemen yang baik dan benar maka pada akhirnya menunjukan kebijakan yang tidak efektif efisiena. Maka harapan membangun bangsa dan berdayakan rakyat lebih cepat justru masih tetap jalan di tempat.  Pada catatan terakhir tulisan ini,visi khusus 50 tahun PPM adalah Memanage Indonesia. 


Penulis adalah Staf Kantor Sekretariat Yayasan PPM, Gedung PPM Manajemen Jl. Menteng Raya No. 9-19 Menteng Jakarta Pusat 10340.  



Posting Komentar

0 Komentar